Zimbabwe, negara yang terkena hyperinflasi tinggi ,saking miskinnya di daerah zimbabwe, tak punya apa apa lagi selain uang.
beli telur tiga butir bawa duit segerobak, itulah ungkapan dan dampak yang dirasakan di negara zimbabwe karena tingginya inflasi dan nilai mata uang di negara benua afrika itu sangat anjlok, membuat sebagian besar masyarakat di negara zimbabwe melakukan sistem barter demi memenuhi kebutuhan hidupnya, krisis ekonomi yang dirasakan di benua afrika sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, karena kenaikan harga pada suatu barang yang cukup tinggi, membuat inflasi tak dapat dikendalikan lagi dan sangat sulit untuk di kontrol, ditambah lagi dengan utang negara zimbabwe tersebut di berbagai negara negara lain kian meningkat, serta penurunan ekspor suatu barang dan jasa ke benua afrika, hingga penurunan pertumbuhan ekonomi, bener bener lengkap sudah deh negara zimbabwe itu.
Bahan pangan yang mereka cari untuk keperluan sehari hari mereka pun bahkan sangat sulit untuk mereka dapatkan, bahkan kebanyakan dari mereka, yang mereka miliki sekarang hanyalah gundukan uang yang sangat banyak namun gak bernilai , walaupun banyak banget jumlah nol di baris belakang uang yg ada di benua afrika itu, sebenarnya kasus ini sangat mirip dengan negara di venezuela yang juga terkena hyperinflasi, bahkan untuk mendapatkan keperluan air minum dan juga kebutuhan pokok bahan makanan di negara venezuela sangat sulit untuk di dapatkan, bahkan separuh dari rakyatnya ada yang sudah melakukan migrasi ke negara tetangga lain, karena sulitnya untuk menjalani hidup di negaranya sendiri.
Dampak dari hal itu negara tersebut sangat kekurangan banget untuk membuka lapangan pekerjaan dan hanya membawa setumpukan duit yang gak berguna.
Tak hanya sampai disitu gengs , sebagian dari mereka lari dan bersembunyi di balik obat obatan terlarang untuk meringankan masalah yang mereka hadapi, tingginya angka pengangguran membuat mereka pusing untuk memikirkan nasib negerinya yang sangat sulit, keadaan krusial yang sangat miris untuk diperhatikan lagi, mereka mengharapkan bantuan dari negara komoditi yang lebih besar penghasilannya karena menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah setempat, hanya karena untuk menstabilkan kembali perekonomian yang ada di negara mereka itu,
salah satu upaya yang dapat digunakan di negara miskin itu adalah menggunakan mata uang dari negara lain yang lebih bernilai di wilayah mereka, misalnya dollar amerika, Sebenarnya sih kota zimbabwe dulu itu gak kena hyperinflasi sih tapi karena kemungkinan pemerintahannya pada saat itu buruk banget untuk mengamankan sektor perekonomian mereka pada saat itu, di tambah lagi cuaca kekeringan yang melanda mereka karena mungkin lagi musim musimnya kemarau di wilayah zimbabwe apalagi pertumbuhan mereka itu masih dikategorikan dalam negara berkembang ya, karena faktor kekeringan mereka itu akibatnya listrik tidak menyala secara 24 jam dan mereka terkena dampak pemadaman listrik secara bergilir karena faktor tadi, mereka dilanda kekeringan, karena pasokan listrik utama yang mereka dapatkan di wilayah itu merupakan pembangkit listrik yang bertenaga air , air yang mengering di bendungan membuat listrik mereka padam dan hal itu menghambat perekonomian mereka di malam hari.
upaya yang sakit yang terus menerus coba mereka lakukan ketika mereka mencoba untuk menstabilkan harga pasar dan sektor perekonomian serta inflasi mereka, adalah mereka terus memproduksi uang kertas yang terbit ketika mereka masih sadar bahwa inflasi mereka yang cukup tinggi dan itu merupakan kesalahan fatal yang mereka lakukan, ketika mereka mencoba untuk mengatasi inflasi mereka ,produksi uang kertas masih terus menerus mereka lakukan untuk menutupi defisit anggaran yang mendalam, akibatnya nilai harga mata uang di negara itu langsung anjlok dan hancur berantakan, yang artinya, meskipun jumlahnya 1milliar dollar zimbabwe mereka hanya mendapatkan 3 butir telur untuk mereka konsumsi, saking miskinnya, mereka sekarang tidak memiliki apa apa lagi selain uang, dan yang lebih mirisnya lagi, mereka sulit banget untuk memperbaiki perekonomian mereka yang hancur karena ketidak stabilan perekonomian mereka serta inflasi mereka yang parah.
adanya konflik yang saling bertikai baik di antara aliansi pun yang terjadi di negara mereka tersebut mempersulit kebangkitan perekonomian hanya karena mereka sangat sulit untuk menemukan jalan keluar hingga bahu membahu untuk menangani masalah mereka tersebut.
Baca juga:
- Forum viral terbaru, Judul forumnya gak sesuai dengan isi komennya wokwowkowkk
- Klaim penutur bahasa melayu ada Ratusan juta, awang sariyan: di madagaskar, di afrika selatan. Lawakk!
Kalau dibayangin aja gengs, mereka cukup menderita untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka ,bahkan mereka harus merombak lagi sistem pemerintahan mereka yang bobrok, karena ketidakpedulian pemerintahan mereka terhadap nasib rakyatnya, minimnya pengalaman untuk mengolah pertanahan yang sebelumnya dikelola dari berbagai pihak dari luar negeri hanya untuk membuat pasokan barang dan bahan pokok utama agar jumlah produksinya semakin bertambah , malah dikandaskan dengan penukaran tenaga kerja lokal yang belum mempunyai pengalaman pertanahan, Hyperinflasi sebelumnya dinegara itu terjadi pada tahun 2008 dan 2009, mereka merasakan dampaknya segera setelah kebijakan extrem mengenai distribusi lahan dan keputusan tanpa pertimbangan oleh presiden robert mugabe yang dikeluarkan di tahun 1990an dan pada tahun 2000an, hingga pada akhirnya mereka kekurangan sumber bahan pangan utama yang sangat radikal. Disamping hal itu bank negara zimbabwe masih saja terus memproduksi uang kertas agar dapat menutupi defisit anggaran yang sangat mendasar hingga terjadilah kenaikan harga yang ekstrem dan radikal hingga harga barang terus melonjak dalam kurun waktu 24 jam nonstop.
Membuat nilai mata uang dollar zimbabwe jadi tak berharga lagi alias hancur berantakan gengs, hyperinflasi yang terjadi di tahun 2009 silam tersebut membuat mereka tak berdaya yang pada akhirnya mereka menggunakan mata uang dari negara lain misalnya mata uang dollar amerika (USD) dan juga mata uang afrika selatan yaitu RAND, dalam sepanjang sejarah keuangan di dunia , nilai tukar mata uang dollar zimbabwe menjadi nilai tukar mata uang terburuk di dunia. Misalnya saja nih gengs, 52 kuadrilliun (52.000.000.000.000.000) dollar zimbabwe atau jumlah yang terbilang sama dengan 52.000 triliun dollar zimbabwe cuma setara dengan nilai USD 1 atau disebut sama dengan 1 dollar amerika.
Jumlah harga mata uang zimbabwe sebesar 100 milliar dollar zimbabwe hanya mampu dapat membeli telur sebanyak 3 butir ,bahkan 100triliun dollar zimbabwe tidak dapat membayar ongkos angkutan umum misalnya ongkos Bus dalam waktu sepekan gengs, bener bener hancur nilai mata uang mereka, bahkan gak ada nilainya sama sekali.
beda cerita kalau duit di negara lain dengan jumlah nominal uang yang segede gaban itu dapat kita miliki, mendadak auto jadi sultan gengs, bahkan selembar kertasnya pun kalau nominalnya sebesar itu, sudah mampu beli rumah dan kebutuhan pokok utama lain.
Tak berharganya nilai tukar mata uang di negara zimbabwe tersebut mendesak bank negara mereka mencoba untuk mencetak peredaran uang negara mereka dengan jumlah pecahan yang sangat besar. Hal ini dikarenakan nilai mata uang mereka sudah tidak berharga lagi dan bahkan tidak ada nilainya, mau bagaimana lagi ya, walaupun jumlah nominalnya udah ditingkatkan setinggi langit pun tetaplah tidak berharga, hingga pada akhirnya mereka menarik mata uang zimbabwe dari peredaran. krisis ekonomi membuat rakyat mereka semakin sengsara dan hampir menyerah untuk membeli kebutuhan bahan pokok mereka setiap hari, tapi mereka malah memprioritaskan uang mereka. Minimnya usulan untuk membuat pasar baru di wilayah mereka itu karena tak ada pinjaman dari bank negara untuk membuka usaha mereka maka mereka menggunakan mata uang lain untuk mengatasi inflasi dan keadaan iklim tropis yang minus banget menjadi kendala utama mereka sekarang bahkan angka pengangguran di wilayah tersebut tiap tahun makin tinggi.
Upaya dari bantuan negara negara lain terhadap negara zimbabwe terus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi yang ada pada negara zimbabwe dapat kembali stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar