Kominfo, BSSN, Riwayatmu kini!
Selamat malam sobat artikel saku, Gue kangen banget nih dengan pengunjung setia sob arty yang slalu nongkrong di blog gue, lagi pada ngapain nih kalian di malam minggu ini???, semoga gak kelabu ya sob arty.
By the way sebelum gue ngedate,
rasanya gue mau update berita penting nih yang baru baru ini sangat viral dan membuat netizen indonesia sangat waswas dengan ancaman serangan cyber ini.
Yappsss, nama virusnya brain chiper ransomware , ransomware varian baru dan upgrad dari versi Lockbit 3.0, serangan ransomware sejenis program berbahaya atau malware yang tujuannya hanya bisa merusak dan mematikan server dengan tehnik data enkripsi yang terkunci. yang lebih menarik perhatian gue, pemerintah akan pasrah akan serangan ransomware ini karena virus ransomware dapat terus berkembang sejalan dengan kerusakan server yang ditimbulkan. Apalagi banyak pusat data Nasional yang ada di negara indonesia SAMA SEKALI TIDAK MELAKUKAN BACK UP DATA, yang gue yakini membuat pemerintah seperti kominfo dan bssn bakalan kalang kabut mengenai virus ransomware ini.
yang lebih mengerikan lagi, karena virus ransomware ini menarik perhatian kalangan cracker, sehingga banyak yang mencoba mempelajari sistem keamanan cyber di indonesia itu seperti apa. apalagi penyerang cyber baru baru ini meminta tebusan $8jt US Dollar untuk membuat servernya kembali normal tapi gue yakin banget servernya gak bakalan pulih seperti dulu karena sebagian data yang ada di PDNS sudah error dan hilang.
Baca juga:
- data warga +62 jadi incaran hacker luar negeri, segera tingkatkan keamanan akun
- ngerinya Link pintasan Modus Pengiriman Paket Wa untuk bobol data, serta Gaji personal!
- Waspadai Penipuan QRIS CODE di Kotak Amal, Duit masuk ke Kantong pribadi si penipu
- Penjual es di madiun jadi terduga tersangka Hacker Bjorka
- Hot news!, Situs Web pemerintahan jadi sarang judi slot online
- Apa si???? Bikin heboh aja
dan dikabarkan saat ini sudah banyak instansi pusat data nasional yang tidak bisa dipulihkan akibat virus ransomware ini karena virus ransomware sangat sulit di atasi oleh instansi pusat data nasional daerah di wilayah masing masing dikarenakan tidak melakukan backup data penyedia layanan publik. Maka dari itu hanya 21% saja bagian PDNS yang masih bisa diselamatkan.
Tak lepas dari itu, banyak layanan publik seperti di bandara internasional mengalami gangguan akibat server down, akibatnya pemeriksaan arus lonjakan harus dilakukan secara manual
Meskipun banyak yang menganggap serangan ini seperti sebuah kesalahan teknis namun banyak data negara yang terdampak tidak hanya dari layanan keimigrasian, dan tentunya ada juga dari layanan komunikasi dan perekonomian sangat terdampak pada serangan ini. Dan gue menganggap hal ini sangat menyangkut seberapa kuat keamanan data negara yang ada di indonesia saat ini di tahun 2024.
Sudah seharusnya pemerintah berinovasi dan menerapkan aplikasi yang bisa menggabungkan semua layanan tanpa mencampuradukkan instansi masing masing agar organisasi layanan bisa terstruktur dengan baik di satu pusat server yang beroperasi seperti pusat data nasional yang sudah dibagun.
Tidak hanya itu, layanan data negara juga tidak akan terekspos dengan mudah karena server bercabang yang beraneka ragam dengan tingkat keamanan yang beraneka ragam juga agar mengantisipasi bencana serangan cyber ini.
Sehingga kominfo pun tidak saling melempar tanggung jawab lagi karena hal seperti itu bukanlah kelalaian loh guys. Karena keamanan data syber di dalam negara seperti diobrak abrik peretas.
serangan brainchiper ransomware ini juga langsung menyerbu PDNS padahal peresmiannya akan dilantik tanggal 17 agustus 2024 sehingga pusat data nasional akan menjadi 1 server dengan layanan publik. Namun siapa sangka informasi pusat data ini bisa langsung diketahui oleh hacker jahat ini. Apakah karena pusat data nasional itu lebih mirip seperti jaringan otak indonesia yang memicu insting hacker diluar sana agar mempelajari seberapa kuat keamanan cyber negara indonesia.
Sudah dikonfirmasi oleh BSSN dan kominfo kalau sudah separuh data masyarakat telah terkunci oleh virus ransomware ini. Dan si pelaku ini malah meminta 8juta dollar untuk memulihkan server down yang dialami oleh indonesia. Tapi pemerintah langsung menepis begitu saja negosiasi yang sudah dilakukan si pelaku ini karena tidak adanya jaminan kalau data masyarakat masih aman ketika diserang oleh virus ransomware.
dan gue juga berpendapat kalau virus malware tujuannya hanya satu yaitu hanya bisa merusak dan menghapus data yang bahkan sudah di enkripsi sebelumnya. Sehingga pengguna layanan sudah tidak dapat mengakses kembali data mereka yang ada pada layanan sistem tehnologi. Karena sudah error dan terhapus secara otomatis karena virus ransomware yang mematikan ini.
Selanjutnya gue makin penasaran upaya apakah yang akan dilakukan pemerintah untuk memperbaiki pusat data nasional sementara yang bahkan tanggal peresmiannya sudah sangat dekat. Apalagi PDNS tuh yang langsung diserang sehingga gue selalu bertanya tanya, apa benar ya keamanan cyber yang dipegang oleh pemerintah sekropos itu? Karena data kita bukanlah untuk main main loh sob arty, dan data masyarakat itu sangat bisa disalahgunakan oleh hacker meskipun banyak masyarakat belum pada ngerti dan menganggap hal hal itu biasa saja. Apalagi sekarang ada teknologi AI yang mampu menyamaratakan kepandaian manusia dalam membuat inovasi baru. Membuat tiruan yang hampir mirip dengan buatan aslinya.
Bukannya diamankan sih kog malah santai santai gitu ya, padahal seperti virus yang dikembangkan,
Keamanan data cyberpun juga bisa dikembangkan loh soalnya data enkripsi yang sudah dibuat bisa selalu ditingkatkan lagi melalui upgrade data.
Seperti kasus bjorka yang dulu, yang membuat panas warga indonesia karena proses jual beli data di indonesia dan membagikannya di forumnya sendiri di darkweb. Itu kan bisa disalahgunakan banget loh guys. Misalnya perampokan pencurian dan penipuan cyber dengan jalan korbannya harus memakan umpan si hacker.
Padahal sudah banyak kasus di negara lain terkait dengan virus ransomware ini.negara juga tentunya bisa bobol akibat mengabaikan peringatan dari contoh kasus di negara lain.
Langkah langkah yang di ambil kominfo sekarang yaitu memulihkan sebagian besar data dan server yang sudah di takedown peretas dan tidak akan membayar uang tebusan 8juta dollar itu ke peretas virus varian terbaru ramsomware. Meskipun sudah banyak data warga yang kehilangan dalam server PDNS tentunya gerakan yang diambil kominfo lebih mirip dengan suatu usaha kecil yang dibuat sembari mencari cari alternatif lain yang lebih efisien untuk mengembalikan data yang hilang. Bukannya saling melempar tanggung jawab apabila ada masalah keamanan cyber ini.
Data file yang terenkripsi sebelumnya di instansi tersebut juga bisa hilang loh karena virus ransomware dengan mudahnya mengambil alih jaringan program yang berkaitan dengan akun tertentu untuk di rusak secara otodidak. Makanya kalau udah terkena virus ransomware ini apalagi orang awam yang tidak terlalu paham dengan virus ransomware dan dampak yang ditimbulkan bila kehilangan data yang ada diserver, segera melakukan backup data terlebih dahulu sehingga bila ada kejadian tertentu dan berbahaya seperti ini sudah bisa dikendalikan secara pasti di perangkat kita.
Ok sob arty sekian dulu dari blog gue tentang berita viral terbaru keamanan cyber di indonesia itu seberapa kuat dan juga upaya yang dilakukan kominfo untuk menutup kesalahan dan siapa yang lebih bertanggung jawab dengan kejadian ini. Dan apa yang dimaksud dengan Virus ransomware. Semua itu udah gue ulas seperti di atas sob arty. Ok selamat bermalam minggu
Salam sobat artikel saku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar